Rumah Adat Bali “Gampura Candi Bentar”
Rumah Adat Gampura Candi Bentar merupakan rumah tradisional masyarakat Bali yang masih kental dengan budaya Hindu.
Melalui desain rumah adat ini terlihat dengan jelas jika budaya dan adat istiadat masyarakat Bali benar-benar dijunjung tinggi.
Provinsi Bali memang terkenal dengan budaya dan adat istiadatnya yang masih kental dan menyatu dengan Agama Hindu.
Arsitektur Rumah Adat Candi Bentar hampir sama dengan Candi Hindu yang terdapat sebuah gapura sebagai pintu masuknya.
Rumah adat ini memang terkesan berbeda dengan kebanyakan rumah adat yang ada di Indonesia lainnya.
Kamu pun juga masih dapat menemukan Rumah Adat Candi Bentar dengan mudah di pulau Bali karena masyarakat Bali memang masih kuat memegang adat istiadatnya.
Rumah Adat Sulawesi Selatan “Tongkonan”
Suku Toraja yang mendiami Provinsi Sulawesi Selatan juga memiliki rumah adat tersendiri yang diberi nama Rumah Tongkonan.
Ciri khas paling menonjol yang dimiliki oleh Rumah Adat Tongkonan adalah bagian atapnya yang berbentuk seperti perahu dalam posisi terbalik dan pada bagian depan rumah terdapat tanduk kerbau.
Terdapat keunikan tersendiri pada Rumah Adat Tongkonan yaitu rumah adat ini memiliki 2 fungsi.
Fungsi pertama sebagai tempat untuk menyimpan mayat dan fungsi kedua sebagai tempat untuk tinggal dan diantara keduanya tidak dipisahkan sama sekali.
Rumah Adat Sulawesi Tengah “Tambi”
Rumah Tambi merupakan nama rumah adat di Provinsi Sulawesi Tengah yang mempunyai desain hampir mirip dengan rumah panggung. Untuk membuat Rumah Tambi, diperlukan batu alam beserta kayu asli.
Rumah Adat Tambi merupakan salah satu rumah adat yang memiliki ruangan yang lengkap.
Terdapat sekat yang berfungsi sebagai pembatas antara ruangan yang satu dengan ruang yang lainnya yaitu ruang tamu, ruang dapur, dan ruang-ruang utama lainnya.
Rumah Adat Tambi hanya boleh dibangun menghadap arah selatan atau utara saja berdasarkan kepercayaannya.
Ada keunikan tersendiri dalam pembuatan rumah adat ini yaitu kita dapat dengan mudah mengetahui derajat status sosial seseorang dengan menghitung jumlah anak tangga.
Jika jumlah anak tangga ganjil maka pemilik rumah merupakan orang biasa sedangkan jika jumlah anak tangga genap maka pemilik rumah merupakan orang yang besar atau kaya.
Rumah Adat Teluk Cendrawasih “Lgkojei”
Kemudian ada pula yang namanya Rumah Lgkojei, di mana rumah adat ini berasal dari Provinsi Teluk Cendrawasih.
Rumah Adat Lgkojei sendiri berbentuk seperti rumah panggung dan memiliki banyak penyangga di bawahnya.
Sama seperti Rumah Mod Aki Aksa, Rumah Adat Lgkojei juga dijuluki sebagai rumah kaki seribu karena banyaknya penyangga yang berada di bawah lantai.
Perbedaan Rumah Adat Mod Aki Aksa dengan Rumah Adat Lgkojei adalah desain atapnya yang lebih modern dibanding rumah adat Papua Barat.
Terdapat lubang cahaya dan banyak ventilasi yang berguna sebagai tempat pertukaran udara jadi bisa dikatakan jika Rumah Adat Lgkojei merupakan rumah adat yang telah berkembang.
Semoga artikel di atas dapat sedikit menambah pengetahuan kamu tentang 38 rumah adat yang ada di seluruh provinsi di Indonesia ya!
Alangkah baiknya sebagai masyarakat Indonesia, kita mengetahui seputar rumah adat yang ada di tanah air kita guna membantu melestarikan kekayaan budaya yang ada di Indonesi.
4 Keunikan Rumah Adat Panggung beserta Bentuk, Fungsi, dan Penjelasannya Lengkap
Oh iya, jika kamu berencana ingin merantau di luar kota maka jangan lupa install aplikasi Mamikos di ponsel Android atau iOS kamu ya!
Di aplikasi Mamikos, kamu bisa menemukan info sewa kost-kostan, apartemen, hingga rumah kontrakan di tanah air dengan praktis.
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
57%57% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
43%43% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Rumah Adat Bali “Jineng”
Memiliki masyarakat lokal yang sebagian besar bekerja sebagai petani, Bali juga memiliki rumah adat bernama Jineng.
Di mana Rumah Adat Jineng ini digunakan oleh masyarakat Bali untuk menyimpan gabah yang belum kering maupun sudah kering.
Rumah adat ini biasa juga kerap disebut dengan klumpu oleh masyarakat di Bali. Memiliki bentuk yang tinggi adalah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh rumah adat jineng,
Selain itu rumah adat jineng memiliki dinding yang terbuat dari kayu. Sedangkan untuk atapnya rumah adat tersebut terbuat dari ilalang yang tersusun secara rapi membuatnya tidak tembus panas maupun hujan.
Rumah Adat di Kepulauan Nusa Tenggara
Rumah Adat Madura “Tanean Lanjhan”
Rumah Adat Tanean Lanjhang merupakan rumah adat yang berasal dari Madura, di mana rumah adat ini cenderung memiliki tampilan yang sederhana.
Rumah adat ini memiliki beberapa bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang, dimana bagian depan merupakan teras rumah dengan sisi kanan dan kiri memiliki dinding, sedangkan bagian belakang memiliki ruangan yang cukup besar.
Pada umumnya rumah adat ini dibuat dengan menggunakan bahan yang mayoritasnya adalah kayu, sehingga kesan klasik serta elegan sangat terasa di rumah adat ini.
Tak heran sampai sekarang rumah adat ini banyak digunakan oleh masyarakat Madura dalam membuat tempat tinggalnya.
Rumah Adat Sulawesi Tenggara “Buton”
Rumah Adat Buton adalah rumah adat di Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Sumatra Tenggara.
Dari berbagai bentuk seni konstruksi, bangunan Rumah Adat Buton ini cukup unik karena rumah adat ini dibuat dengan empat lantai dan hanya menggunakan kait kayu, tanpa menggunakan pasak dan paku.
Semua itu menunjukan bahwasanya masyarakat Provinsi Sulawesi Sumatra Tenggara mempunyai keterampilan bangunan yang luar biasa.
Keterampilan yang dimiliki merupakan warisan turun temurun, dari generasi awal sampai generasi saat ini.
Kebanyakan masyarakat yang mahir dalam hal ini, hanya dari kalangan orang tua, yang mahir dalam pengerjaanya.
Rumah Adat Kalimantan Tengah “Betang”
Rumah Betang merupakan rumah adat bagi masyarakat Kalimantan Tengah di mana rumah adat ini mempunyai desain yang hampir menyerupai Rumah Panjang yang berasal dari Kalimantan Barat.
Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah Rumah Betang memiliki ukuran dan bentuk yang lebih besar dari Rumah Panjang dengan ukuran tanah yang lebih luas.
Rumah Betang dibangun pada tanah yang memiliki ukuran luas dengan panjang 150 meter x lebar 30 meter tinggi 3-5 meter sehingga jika dilakukan penghitungan, rumah adat ini mampu menampung setidaknya 150 jiwa.
Hal ini membuat Rumah Betang menjadi rumah adat terbesar kedua di Indonesia.
Rumah Adat Papua “Honai”
Rumah Honai merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Papua dan terbuat dari kayu pada bagian dindingnya dan pada bagian atapnya menggunakan ilalang.
Rumah Honai merupakan rumah adat yang terbilang sempit dan dibuat tanpa menambahkan jendela yang berfungsi sebagai celah cahaya.
Hal ini bertujuan agar keadaan di dalam Rumah Honai tetap hangat. Karena sebagian besar masyarakat Papua tinggal di daerah dataran tinggi dan perbukitan yang dingin maka Rumah Honai memang sangat cocok untuk dijadikan tempat tinggal.